Minggu, 16 Oktober 2011

Resume Manajemen Sumber Daya Manusia (Chapter 2)

Desain Organisasi Tradisional
• Struktur Sederhana
   Struktur organisasi dengan departementalisasi  rendah, rentang kendali luas, wewenang terpusat  dan formalisasi rendah.
• Struktur Fungsional
 Struktur organisasi yang mengelompokkan  spesialisasi pekerjaan yang serupa dalam satu
kelompok.
• Struktur Divisional  Struktur organisasi yang terdiri atas unit atau divisi
yg terpisah atau semi otonom.
EMPAT PILAR PENGORGANISASIAN
Pilar Pertama : Pembagian Kerja (Division of Work)
Dalam perencanaan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk pencapaian tujuan tentunya telah ditentukan. Keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang telah di¬rencanakan tersebut tentunya perlu disederhanakan guna mempermudah bagaimana pengimplementasiannya. Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan-yang mungkin saja bersifat kompleks-menjadi lebih sederhana dan spesifik di mana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut dinamakan sebagai pembagian kerja (division of work).

Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis. Sebagai contoh, untuk bisnis restoran, pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pe¬ngiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan bisa dikelompok¬kan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan. Adapun penerimaan bon pembayaran, pencatatan dalam mesin kasir, pencatatan penerimaan dan pengeluar¬an uang, dapat dikelompokkan menjadi departemen atau bagian keuangan misalnya.

Piliar Ketiga : Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi (Hierarchy)
Dalam hierarki vertikal, di mana setiap bagian memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang relatif terbatas pada bagian tertentu yang telah ditentukan, dan tanggung jawab yang banyak dalam suatu organisasi cenderung untuk didelegasikan pada bagian di bawahnya. Demikian juga untuk setiap bagian di bawahnya.
Dalam hierarki horizontal, di mana subbagian dari organisasi bersifat melebar ke samping secara horizontal, artinya untuk suatu organisasi sub-subbagian yang bersifat vertikal dibuat tidak terlalu banyak. Kelebihan dari bentuk ini menutupi keterbatasan atau kelemahan pada hierarki vertikal.

Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)
Pilar terakhir dari proses pengorganisasian adalah Koordinasi. Setelah pekerjaan dibagi, ditentukan bagian-bagiannya, hingga ditentukan hierarki organisasinya, maka langkah berikutnya adalah bagaimana agar pembagian kerja yang telah dilakukan beserta penentuan desain organisasinya berjalan secara efektif dan efisien? Di sinilah peran dari koordinasi diperlukan sebagai pilar terakhir dari pengorganisasian.

Fungsi-fungsi MSDM
1. Planning
2. Organizing
3. Directing
4. Controlling
5. Procurement
6. Development
7. Compensation
8. Integration
9. Maintenance
10. Separation

Fungsi MSDM
• Fungsi Perencanaan
Perencanaan SDM (human recources planing) adalah perencanaan  tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan  perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan
dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,  pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan.
• Fungsi Rekruitmen dan Seleksi
 SDM melakukan perekrutan dan seleksi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam proses seleksi, departemen sumber daya  manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan
menyelidiki latar belakang pelamar.
• Fungsi Pelatihan dan Pengembangan
 adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual  dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
• Fungsi Keamanan dan Kesehatan
 Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Departemen sumber daya manusia
mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya kecelakaan kerja
• Fungsi Kompensasi dan Kesejahteraan
 Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.
• Fungsi Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan.
• Fungsi Penelitian
departemen SDM melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai.
• Hubungan Pekerja
 departemen SDM berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja.
Rencana Strategis
Sebuah rencana perusahaan yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dan juga dengan peluang dan tantangan eksternal perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
 3 tantangan dasar
– Kebutuhan untuk mendukung produktivitas perusahaan dan upaya peningkatan kinerja..
– Memperluas peran karyawan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
– Manager HRD harus terlibat dalam merancang (tidak hanya sebagai pelaksana) rencana strategis perusahaan.

Strategic Human Resource Management
– Menghubungkan manajemen sumberdaya manusia dengan tujuan strategis dan sasaran dalam rangka untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi yang mendorong inovasi dan fleksibilitas
– Merumuskan dan melaksanakan sistem sumberdaya manusia (kebijakan dan aktivitasnya), untuk menciptakan kompetensi karyawan dan perilaku organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar