Selasa, 01 November 2011

Potensi Dan Semangat Diri

Nikolas baru satu bulan bekerja di bidang pemasaran sebuah perusahaan kosmetik. Bulan pertama ini dia bekerja dengan penuh semangat. Dia banyak memberikan input baru, idea-idea baru yang, menurutnya, akan membantu jualan.Dia datang paling pagi kerana rumahnya jauh dari tempat kerja. Dia sangat bangga dengan pekerjaannya. Bila orang lain bertanya di mana dia bekerja, dia menjawabnya dengan penuh semangat dan kebanggaan.

Anehnya, rakan-rakan kerjanya, Whika dan Jambrosi, yang sudah bekerja lebih lama menganggap remeh semangat Nikolas ini. Mereka berkata: "Maklum, dia masih baru."Mereka sudah bekerja dua belas tahun lebih dan ternyata semangat mereka sudah hampir hilang.Mereka tidak lagi bekerja dengan bersemangat. Jambrosi berasa dia tidak perlu terlalu bersemangat kerana gajinya tidak akan menjadi dua kali ganda kalau dia rajin. Untuk apa bekerja mati-matian? Begitu fikirnya.
Lain pula dengan Sara, dia sering mengajak Nikolas berbincang. Nikolas belajar banyak dari Sara, demikian juga sebaliknya. Mereka sering berlomba antara satu sama lain untuk menjual lebih banyak, padahal Sara sudah sebelas tahun bekerja. Boleh dikatakan semangat mereka seimbang. Pada saat yang satu agak lemah, maka yang lain membantunya.

Memang ada orang-orang seperti Whika dan Jambrosi yang berfikir untuk apa bekerja keras kalau gajinya sama saja. Mau malas, mau rajin, tidak ada bedanya. Untuk apa bekerja rajin-rajin, begitu kata mereka.Mereka tidak lagi memiliki tujuan dalam bekerja. Mereka melihat pekerjaan sebagai beban, bukan lagi suatu kegiatan yang menyenangkan. Bagi orang yang menganggap pekerjaan sebagai beban, biasanya ia akan merasa cepat lelah.

Pada waktu dia bangun tidur, dia sudah merasa lelah untuk berangkat bekerja. Begitu sampai di pejabat, dia ingin segera beristirahat kerana merasa lelah. Maka, dia lalu baca suratkhabar, sarapan, atau melanjutkan tidur. Kemudian apa lagi? Mungkin dia akan menghabiskan waktu untuk menunggu jam pulang pejabat yang terasa tak kunjung tiba.Mereka menganggap bahawa syarikat diuntungkan dan mereka dirugikan kalau mereka bekerja lebih rajin. Mereka lupa bahwa mereka sendirilah yang rugi kalau mereka tidak bersemangat.Gerakan fizikal pasti berkurang, belum lagi kemampuan otak yang dihambat kerana dipaksa untuk pasif. Lagi pula, kerja yang kurang baik boleh menyebabkan tertutupnya kemungkinan promosi ke jabatan yang lebih tinggi.

Ingat kisah Udin yang tadinya bekerja sebagai pembersih lift di sebuah kompleks pejabat, kemudian ada orang yang menawarkan pekerjaan sebagai office boy dengan gaji lebih tinggi. Mengapa dia yang ditawarkan pekerjaan? Mengapa bukan temannya yang lain?Kerana Udin tidak menganggap pekerjaannya sebagai beban. Pembersih lift yang lain tidak mempedulikan para pengguna lift, tapi Udin lain. Dia selalu membantu menekan tombol untuk membuka pintu lift, atau menghulurkan tangannya untuk menahan pintu lift tertutup pada saat ada orang yang ke luar atau masuk lift.

Seandainya dia dulu bekerja malas-malasan, atau kurang bersemangat kerana gaji kecil, pasti dia akan kelihatan pemalas dan tidak akan dipilih untuk ditawarkan pekerjaan lain.Lagi pula benarkah anggapan bahwa semangat akan menurun apabila sudah lama bekerja? Justeru sebaliknya, Sara membuktikan bahawa dia tetap bersemangat tinggi meskipun dia sudah lama bekerja. Dia menyenangi pekerjaannya dan dia menikmati hari-hari kerjanya.

Kesenangannya bekerja terpancar di wajahnya yang selalu bersemangat. Tingkah lakunya lincah, selalu bersedia membantu orang lain dan tidak pernah melakukan kesalahan selama di tempat kerja. Sama seperti Nikolas, dia tidak pernah terlambat datang ke pejabat.Whikas dan Jambrosi lupa bahawa keadaan hati yang kucar kacir, sikap malas, rasa tidak puas dan hal-hal lain yang mereka rasakan, akan terpancar di wajah dan tingkah laku mereka sehari-hari.
Kalau sudah begitu, tentu pegawai atasan dapat melihat dan merasakannya. Akhirnya siapa yang rugi? Tentu diri sendiri bukan? Nah, kalau semangat memang sudah berkurang, apa yang harus kita lakukan? Mudah sekali.

Pertama, cari kesenangan baru dalam pekerjaan. Misalnya Jambrosi malas membuat proposal, nah dia boleh mulai dengan menetapkan target untuk membuat proposal lebih cepat.Atau dia boleh mengubah proposalnya menjadi lebih menarik, lebih jelas, atau sekadar mencari-cari jenis huruf yang lebih sesuai. Dia akan menemukan keasyikan baru sehingga meningkatkan semangatnya.

Kedua, anggaplah rintangan sebagai cobaan yang harus dikalahkan. Rintangan dan cobaan adalah hal yang sama, yang berbeda hanya sudut pandangnya.Bila dianggap sebagai rintangan, maka langkah kita menjadi lebih berat. Seperti orang berlomba lari, bila dia melihat batu-batuan sebagai rintangan, maka ia akan merasa berat.Tapi bila ia melihatnya sebagai cobaan, maka langkahnya malah lebih panjang, lompatannya akan lebih tinggi karena ia berfokus pada cara terbaik untuk mengatasinya. Di samping itu ia akan menemukan kesenangan baru.


Hal hal yang membangkitkan semangat kita ketika semangat kita turun diluar dari cerita diatas.
1. Lakukan Hal Positif Untuk Diri Sendiri
Marilah sekarang kita mencoba melihat sesuatu dari sisi lain, yakni dari sisi yang positif. Lakukanlah sesuatu hal kecil-kecil dulu yang positif. Yang terpenting bertindaklah. Lakukan sesuatu yang positif bagi diri Anda dulu. Walau itu mungkin hanya merapikan file-file tua dari komputer Anda, merapikan file-file buku-buku Anda, menata kembali ruang kerja Anda, merapikan kembali tata ruang rumah Anda, dll.Kita adalah penguasa hidup kita sendiri. Lakukan tindakan untuk diri sendiri yang positif. Dengan melakukan tindakan positif untuk diri sendiri akan dapat mengubah sikap hidup Anda secara ajaib. Anda akan merasa terfokus pada hal-hal positif sehingga melupakan hal yang negatif. Hari-hari Anda akan berubah lebih baik.

2. Lakukan Hal Positif Untuk Orang Lain
Mulailah melakukan sesuatu untuk orang lain. Meskipun kecil, lakukan hal positif untuk orang lain. Pikirkan sejenak, apa yang dapat Anda kerjakan untuk orang lain. Kemudian bertindaklah. Misalnya menolong orang lain, melayani orang lain, memikirkan orang lain, dll. Bentuknya bisa bermacam-macam mulai dari yang bisa Anda lakukan dulu, rasakan sebuah kebahagiaan ketika Anda membantu orang lain. Rasakan kepuasan ketika Anda dapat meringankan beban orang lain.
Ingatlah bahwa hidup kita tidak untuk diri sendiri. Hidup untuk memikirkan orang lain juga. Demikian juga orang lain tercipta juga untuk memperbaiki hidup kita. Memikirkan orang lain, sebenarnya juga memikirkan diri sendiri. Memikirkan orang yang kesusahan, membantu orang yang kesulitan, sama halnya dengan membantu diri sendiri. Sekarang giliran Andalah memperbaiki hidup melalui orang lain.

3. Hitunglah Hal Positif Dalam Hidup Anda
Pikirkan bahwa Anda memiliki kedua mata yang indah untuk menatap dunia, kedua kaki yang kuat untuk menopang tubuh Anda, kedua tangan yang kuat untuk menggenggam kehidupan dunia dan kelengkapan panca indra yang sempurna. Pikirkanlah, keluarga yang sangat mencintai Anda, suami atau istri yang mencintai Anda, anak-anak yang sehat dan cerdas yang menunggu kedatangan. Anda, sahabat-sahabat yang setia mendukung Anda, dll. Banyak hal positif dan baik dalam hidup anda, dan seringkali anda lupa bersyukur. Hargai dan bersyukurlah atas semua hal-hal baik dan positif yang sudah Anda terima. Bersyukurlah ata apa yang Anda terima, seperti tempat tinggal yang nyaman, kesehatan anda, keluarga anda, pengalaman hidup anda, teman-teman yang mendukung anda, atas ketrampilan anda, pengetahuan anda, dan hidup yang anda miliki.

4. Bangun Dunia Hidup Baru
Bayangkan kehidupan yang hampa dengan tidak memiliki ide baru dan hanya pasrah dengan keadaan kehidupan sekarang. Kegagalan, kekecewaan dalam kehidupan adalah hal yang manusiawi. Namun pasrah dengan semua itu akan mematikan spirit Anda untuk tumbuh menjadi lebih besar. Setiap orang harus berani melakukan hal-hal yang memotivasi dirinya dan yang memberi ilham. Temukan tantangan baru. Arahkan kembali energi negatif dan rasa frustrasi anda pada sesuatu yang dapat menantang anda untuk berbuat lebih baik. Dari pada menghabiskan energi untuk hal-hal negatif dan merugikan, alihkan energi Anda untuk suatu tantangan hidup bagi dunia baru.